Hari ini pun berlalu..
Berbagai hal terjadi hari ini..
Sedih, senang, lelah, bosan, tawa, tangis, konyol, galau, kecewa dan bahagia, datang bergantian mengisi kisahku hari ini.
Kisahnya begitu sempurna, dan aku sangat menyukainya. :)
Tapi..
Entah kenapa kisah konyol itu yang paling melekat, terlalu melekat dan ‘tak mau lepas.
Kalau ditanya, ‘apa kamu mau melepaskannya?’
Jawabku, ‘Ya! Sangat ingin!’
Jadi begini ceritanya….
Waktu itu, (*lupa hari apa), aku yang bertugas sebagai editor di salah satu majalah intern kampus, ditugasi mengedit beberapa naskah (*kan emang kerjanya editor gitu --__--“ ). Aku bekerja dalam tim, jadi pekerjaan dibagi rata dalam tim.
Kebetulan aku satu tim dengan seseorang, dan dia kakak kelasku, namanya mbak Bunga (*nama samaran). Beberapa hari setelahnya, aku bertemu dengannya di lorong kelas, saat itu dia tengah mengobrol dengan temanku. Kemudian, semuanya terjadi… (*mendramatisir sedikit)
“Kak, tugasnya udah selesai. Artikel-artikel itu lho,” tembakku langsung.
“Artikel?” tanyanya bingung.
“Artikel?” tanyanya bingung.
“Iya, artikel kemarin. Lupa? Waaa… mesti ga dikerja’in. besok dikumpul lho kak!”
“Ha? Apa’an sie?”
“Weww… gmn sie? Kog bisa lupa gitu?”
“Apa sie? Aku ngga ngerti deh!”
Waduh, dia mulai ngamuk (*abis suaranya rada meninggi). Kemudian sensor di otakku bekerja, dan menyuruhku untuk segera kabur dari sana.
“Hmmm… ya udah deh mbak, lupakan aja,” kataku sambil buru-buru kabur. Sewaktu kabur, aku sempat menoleh ke arahnya, dan dia terlihat sedang bertanya-tanya pada temanku dengan wajah yang (masih) sangat bingung. Dari situ aku menyadari, kalo aku salah orang.
“Hmmm… ya udah deh mbak, lupakan aja,” kataku sambil buru-buru kabur. Sewaktu kabur, aku sempat menoleh ke arahnya, dan dia terlihat sedang bertanya-tanya pada temanku dengan wajah yang (masih) sangat bingung. Dari situ aku menyadari, kalo aku salah orang.
Wweww…
Malu, BeTe, dan pengen ngakak campur jadi satu. Tapi, saat itu aku malah diem aja. Soalnya aku malu sama temanku yang melihat peristiwa itu. BeTe karena aku salah orang, dan pengen ngakak karena sikapku yang sok kenal. Huakakakakakka…
Beberapa hari berikutnya aku berpapasan dengan orang yang kusangka Mbak Bunga. Tapi aku pura-pura tidak melihat dan mengalihkan perhatianku ke layar poselku, bahkan aku sempat menahan nafas saat di dekatnya.
Hihihi… itu sedikit pelajaran biar ga malu-maluin. :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar