Jumat, 30 Desember 2011

Because I miss you

Langit selalu sama dan hari selalu sama
Yang berbeda hanyalah kau tidak disini 


Satu hari lagi ku lalui tanpamu disini
Waktu cepat sekali berlalu, tanpa peduli apapun yang terjadi
Sekarang apa yang harus aku lakukan?
Terdiam?

Menangis?
Tidak, tidak. Aku tidak boleh begitu


Kamu pasti akan sedih disana
dan khawatir padaku
tapi, apa yang harus kulakukan?


Karena aku merindukanmu.
Aku juga tidak boleh membuatmu bersedih disana
Jadi apa yang harus aku lakukan?
Tersenyum?
Tertawa?
Melanjutkan hidupku?


Walau mungkin tidak bisa tersenyum denganmu..
tertawa denganmu...
hidupku memang harus berlanjut.


Aku rasa aku harus melepasmu. Tanpa ada yang tersisa
Tidak, tidak. Aku masih belum bisa melepasmu.
Sebab aku terlalu mencintaimu


Miss you soo...

Sabtu, 30 Juli 2011

To Mr. J

Dear Mr. J,
Mr. J, aku mau mengucapkan sesuatu, tolong dengarkan aku.
Terimakasih aku boleh benafas hingga detik ini.
Terimakasih aku boleh mengalami banyak hal menyenangkan hari ini.
Terimakasih aku boleh mempunyai keluarga.
Terimakasih aku boleh tersenyum setiap saat.
Terimakasih aku boleh mengalami banyak hal ajaib sepanjang hari ini.


Mr. J,
Maafkan aku, karena seringkali terucap kata yang bisa menyakitkan orang lain.
Maafkan aku, karena terkadang aku membuat orang lain, bahkan membuat mama dan papa susah.
Maafkan aku, karena terkadang aku 'tak dapat mengendalikan amarahku.
Maafkan aku, karena terkadang aku menangis karena merasa 'tak mampu menjalani semuanya.
Maafkan aku, karena aku terkadang masih mengeluh.
Maafkan aku, karena aku menginginkan banyak hal, dan terkadang memaksakan agar aku bisa mendapatkannya.
Maafkan aku, Mr. J..
Maafkan aku...


Mr. J, tolong katakan, apa yang harus aku lakukan sekarang?
aku merasa tidak enak...
bukan karena segalanya tidak berjalan sesuai mauku, tapi lebih kepada karena aku seperti tidak mampu melakukan 'ini' dan 'itu' untuk menyenangkan orang-orang yang kukasihi.
Apa yang bisa dan boleh kulakukan Mr. J?


Mr. J, terimakasih sudah mendengarkanku.
Maaf karena aku mungkin menyita waktumu :)
Tapi aku tahu, Engkau pasti 'tak akan keberatan :)
Mr. J, I always love You :x

Minggu, 24 Juli 2011

1 jam = 5 menit

Waktu,
Terkadang menyebalkan, dan terkadang menyenangkan.
Tergantung dari apa yang sedang kau alami.
Menyebalkan sekali ketika saat kau mulai menikmatinya, waktu berjalan terlalu cepat, dan menyenangkan, ketika waktu berjalan secepat yang kau inginkan.
Siapa sih yang seenaknya mengatur waktu berjalan sekehendak hati?
siapa?
aku boleh tahu?
aku ingin sekali tahu!

dulu...
ketika aku menikmati saat-saat kebersamaan itu, waktu terasa berjalan cepat, atau bahkan berlari.
karena setiap detiknya berjalan seperti Gigabyte per second. Sepertinya kebersamaan itu sudah lama sekali. entah kapan, aku lupa. 

Sekarang...
waktu terasa sangat panjang, dan berjalan pelan, atau bahkan 'tak bergerak. Hingga aku harus bersusah payah melakukan apapun agar tetap bertahan untuk menunggu saatnya tiba. tapi, ketika saatnya tiba, waktu kembali berlari dengan cepat. aku bahkan  'tak sempat menikmatinya. cepat sekali, seperti kereta express. 1 (satu) jam yang kumiliki bersamamu, seperti 5 (lima) menit bagiku. kamu mungkin akan tertawa disana, tapi coba kamu rasakan. sedih. bahkan sedih sekali. berat. tapi seberat apapun harus mampu kau angkat. Jika aku masih berumur 5 tahun, aku mungkin akan menangis sekencang-kencangnya, teriak sekeras mungkin hingga suaraku habis dan tenggorokanku kering. tapi, aku sudah remaja, apa yang bisa kulakukan? kalau boleh aku menukar umurku menjadi 5 tahun, aku akan menangis dan berteriak semauku.

Di waktu yang 'tak terbatas...
aku bisa melihat fotomu, mengingat setiap hal yang kulalui denganmu, dan mencintaimu...





Memalukan (*banget) -__- "


Hari ini pun berlalu..
Berbagai hal terjadi hari ini..
Sedih, senang,  lelah,  bosan, tawa, tangis, konyol, galau, kecewa dan bahagia, datang bergantian mengisi kisahku hari ini.
Kisahnya begitu sempurna, dan aku sangat menyukainya. :)
Tapi..
Entah kenapa kisah konyol itu yang paling melekat, terlalu melekat dan ‘tak mau lepas.
Kalau ditanya, ‘apa kamu mau melepaskannya?’
Jawabku, ‘Ya! Sangat ingin!’
Jadi begini ceritanya….
Waktu itu, (*lupa hari apa), aku yang bertugas sebagai editor di salah satu majalah intern kampus, ditugasi mengedit beberapa naskah (*kan emang kerjanya editor gitu --__--“ ).  Aku bekerja dalam tim, jadi pekerjaan dibagi rata dalam tim.
Kebetulan aku satu tim dengan seseorang, dan dia kakak kelasku, namanya mbak Bunga (*nama samaran). Beberapa hari setelahnya, aku bertemu dengannya di lorong kelas, saat itu dia tengah mengobrol dengan temanku. Kemudian, semuanya terjadi… (*mendramatisir sedikit)
“Kak, tugasnya udah selesai. Artikel-artikel itu lho,” tembakku langsung.
“Artikel?” tanyanya bingung.
“Iya, artikel kemarin. Lupa? Waaa… mesti ga dikerja’in. besok dikumpul lho kak!”
“Ha? Apa’an sie?”
“Weww… gmn sie? Kog bisa lupa gitu?”
“Apa sie? Aku ngga ngerti deh!”
Waduh, dia mulai ngamuk (*abis suaranya rada meninggi). Kemudian sensor di otakku bekerja, dan menyuruhku untuk segera kabur dari sana.
“Hmmm… ya udah deh  mbak, lupakan aja,” kataku sambil buru-buru kabur. Sewaktu kabur, aku sempat menoleh ke arahnya, dan dia terlihat sedang bertanya-tanya pada temanku dengan wajah yang (masih) sangat bingung. Dari situ aku menyadari, kalo aku salah orang.
Wweww…
Malu, BeTe, dan pengen ngakak campur jadi satu. Tapi, saat itu aku malah diem aja. Soalnya aku malu sama temanku yang melihat peristiwa itu. BeTe karena aku salah orang, dan pengen ngakak karena sikapku yang sok kenal. Huakakakakakka…
Beberapa hari berikutnya aku berpapasan dengan orang yang kusangka Mbak Bunga. Tapi aku pura-pura tidak melihat dan mengalihkan perhatianku ke layar poselku, bahkan aku sempat menahan nafas saat di dekatnya.
Hihihi… itu sedikit pelajaran biar ga malu-maluin. :P

Sabtu, 23 Juli 2011

Love > Distance

Kamu jauh disana, dan aku disini.
Jauh itu hanya jarak. karena kamu selalu dipikiranku, dan tidak pernah pergi.
Terus berada disana, selalu. :)
Seperti menunggu, tapi entahlah...

Terkadang harus merasa cukup puas dengan semua ini,
terkadang aku merasa merasa kecewa pada diriku, karena aku tertahan disini, sementara kau mengalami kesulitan di sana.
Jika dengan berlari saja aku mampu sampai di sampingmu, aku akan berlari sekencang-kencangnya. agar secepat mungkin bisa bertemu denganmu.

Setelah itu..
aku tidak akan memelukmu, atau memegang tanganmu atau bahkan menciummu...
aku hanya ingin melihatmu, dan tersenyum padamu.
Sebab, aku bahagia hanya dengan melihatmu.

Mungkin aku terlalu senang karena bisa bertemu denganmu.

Karena keterbatasanku,
maaf jika aku hanya mampu memberimu semangat, jika kamu merasa sedikit putus asa.
Maaf jika engkau bersedih, aku hanya mampu menghiburmu dengan suara tawaku.
Maaf jika saat kamu meneleponku, aku sempat terdiam beberapa lama.

Suatu saat...
Saat kamu putus asa, aku bisa menepuk bahumu, untuk membuatmu tetap kuat.
Saat kamu bersedih, aku bisa menghapus air matamu.
Saat aku terdiam, kamu akan tahu bahwa aku sedang tersenyum dan memandangimu. Sebab aku terlalu bahagia untuk berkata sesuatu.


Doaku hari ini: Terimakasih Tuhan, sebab jarak bukanlah suatu halangan bagiku. Aku 'tak akan mampu melewati semua ini tanpaMu. Disaat aku benar-benar merasa 'tak mampu, Engkau selalu membuat keajaiban yang 'tak terduga. Entah itu berupa pesan singkat atau telepon darinya. Jagailah selalu cintaku, dimana pun, kapan pun. Amin.




Jumat, 22 Juli 2011

-

Lagi...
aku terdiam lagi...
aku harus berbuat apa lagi?
agar aku bisa mengalihkan pikiranku darimu.
berbagai cara aku lakukan. aku 'tak bermaksud ingin melupakanmu. bukan. hanya agar pikiranku terbebas darimu. mungkin aku perlu diriku tanpa kau dipikiranku, hanya sebentar.

Tapi..
sepertinya semua sia-sia...
aku tak mampu, bukan tak ingin.
kau selalu saja dipikiranku, disana dan tak pernah pergi.
setia berada disana, bahkan ketika aku menolak kehadiranmu.

apa aku terlihat jahat?
jahat karena menginginkanmu pergi dari pikiranku, walau itu sebentar?
jahatkah aku?
apapun penilaianmu tentangku, itu tak masalah.

aku menginginkanmu pergi dari pikiranku, agar kau tak bosan padaku.
Sebab, dipikiranku hanya ada KAMU.

_Ranilagigalau.com_

Jumat, 11 Februari 2011

Benarkah aku sangat berarti?

Aku kaget banget. Saking kagetnya ampe spechless. Padahal itu hanyalah beberapa kalimat, dan itu sangat berkesan.

"Makasi ya...
Uda mw nemenin aku di segala keadaan
Mw nemenin waktu aku belajar,
waktu aku lagi ngerjain tugas,
nemenin aku disaat aku lagi jatuh.
Setidaknya aku masih punya seseorang yang selalu nemenin aku.
Dan aku ngerasa kalo aku ngga sendiri, masih ada kamu yang selalu bantu..
You're the best than I ever had. "

Sewaktu aku baca itu, aku cuma bisa bilang' "Weww.. benarkah aku sangat berarti?"

Aku merasa belum melakukan banyak hal. Aku juga manusia yang ngga sempurna. Tapi, setelah baca pesan singkat itu, aku jadi merasa (sedikit) sempurna. hahahaha....

Dalam doa aku cuma bilang, "Terima kasih teman, kamu sangat mengispirasiku dalam segala hal. Kamu sangat berarti bagiku. Kuharap kamu mau menjadi temanku sepanjang hidupku. Karena aku sangat takut kehilanganmu, kamu terlalu berharga."

(Terima kasih Kak Senopati)
You're the best!
God Bless You...
:D

Menjadi seorang 'teman'

Ternyata ngga semua bisa menjadi teman yang seutuhnya. Karena seorang teman haruslah bisa menjadi yang terbaik untuk temannya.
Seorang teman harus bisa menjadi pegangan, saat temannya terjatuh.
Seorang teman harus bisa menguatkan, bila temannya goyah.
Seorang teman harus bisa mengerti akan apapun yang terjadi pada temannya.
Seorang teman harus bisa menerima keadaan temannya.
Seorang teman harus bisa memberi semangat, saat temannya putus asa.
Seorang teman harus bisa mengingatkan, bila temannya melupakan sesuatu yang penting.
Seorang teman harus bisa selalu tersenyum, saat temannya ingin dikuatkan.
Yang paling penting dan tidak boleh dilupakan, seorang teman harus selalu ada untuk temannya.

Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk semua teman-temanku.
kalian adalah teman terbaik yang pernah aku miliki.
Saat aku perlu teman curhat, selalu ada yang mendengarkan.
Saat aku sedih, selalu ada yang menghiburku.
Saat aku kesusahan, selalu ada yang membantu dan menolongku.
Saat aku berbeban berat, selalu ada yang membantu untuk memikul beban itu bersamaku.
Saat aku hampir putus asa, selalu ada yang menyemangatiku.
Saat aku terjatuh, selalu ada tangan yang terulur padaku.

Terima kasih teman.

(terinspirasi oleh Mr. GeJe)
Dia teman yang sangat menyenangkan. :D